Situs Kuliner Terbaik dan Terupdate

Gaji Fantastis Franco Mastantuono: Bocah Ajaib Argentina yang Bikin Real Madrid Jatuh Hati

Gaji Fantastis Franco Mastantuono: Bocah Ajaib Argentina yang Bikin Real Madrid Jatuh Hati – Franco Mastantuono, gelandang muda asal Argentina, tengah menjadi buah bibir di dunia sepak bola Eropa. Belum genap berusia 18 tahun, pemain yang dijuluki “bocah ajaib” ini telah resmi menjadi bagian dari proyek masa depan Real Madrid. Klub raksasa Spanyol tersebut tak hanya menggelontorkan dana besar untuk memboyongnya dari River Plate, tetapi juga menyodorkan kontrak dengan nilai gaji yang mencengangkan untuk pemain seusianya.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam berapa gaji yang bakal diterima Mastantuono, bagaimana struktur kontraknya, serta apa makna dari investasi besar Madrid terhadap talenta muda Amerika Selatan ini.

Siapa Franco Mastantuono?

Franco Mastantuono adalah gelandang serang kelahiran 2007 yang mencuri perhatian publik Argentina sejak tampil gemilang bersama River Plate. Dengan visi bermain tajam, kontrol bola mumpuni, dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua, Mastantuono disebut-sebut sebagai salah satu prospek terbaik yang pernah dimiliki Argentina dalam satu dekade terakhir.

Meski usianya masih sangat muda, Mastantuono sudah dipercaya tampil di tim utama River Plate dan bahkan dipanggil ke skuad Argentina U-20. Performa impresifnya membuat klub-klub top Eropa seperti Manchester City, PSG, dan Bayern Munchen ikut memantau, namun Real Madrid bergerak lebih cepat dan agresif.

Transfer Mahal: Madrid Tak Main-main

Real Madrid resmi mengamankan jasa Mastantuono dengan nilai transfer total mencapai €61 juta atau sekitar Rp1,07 triliun. Angka ini mencakup klausul rilis awal sebesar €45 juta, ditambah pajak dan biaya tambahan lainnya. Transfer ini menjadikannya sebagai pemain termahal yang pernah dibeli langsung dari klub Argentina ke Eropa, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Enzo Fernández.

Langkah ini menunjukkan bahwa Madrid benar-benar serius membangun generasi baru setelah sukses dengan proyek Vinícius Jr., Rodrygo, dan Jude Bellingham. Mastantuono diproyeksikan sebagai pilar lini tengah masa depan bersama Arda Güler dan Eduardo Camavinga.

Gaji Mastantuono: Di Atas Rata-rata Pemain Lapis Ketiga

Menurut laporan dari media Spanyol, Real Madrid akan menggaji Mastantuono sebesar €3,5 juta per tahun, atau sekitar Rp61,2 miliar (kurs per Juni 2025). Jumlah ini belum termasuk bonus performa, insentif jangka panjang, dan hak citra yang bisa menambah pendapatan totalnya secara signifikan.

Jika dibagi secara bulanan, gaji pokok Mastantuono mencapai sekitar Rp5,1 miliar per bulan, atau lebih dari Rp170 juta per hari. Angka ini menempatkannya di atas rata-rata pemain lapis ketiga dalam struktur gaji Madrid, dan setara dengan beberapa pemain senior di klub-klub La Liga lainnya.

Struktur Kontrak: Durasi Panjang dan Klausul Fantastis

Madrid dan Mastantuono telah menyepakati kontrak berdurasi enam tahun, yang akan mengikat sang pemain hingga musim panas 2031. Salah satu poin paling mencolok dalam kontrak ini adalah klausul rilis sebesar €1 miliar—sekitar Rp17,5 triliun. Nilai ini menjadi pernyataan tegas bahwa Los Blancos tidak ingin kehilangan sang pemain dengan mudah, sekaligus melindungi aset jangka panjang mereka dari godaan klub-klub kaya lainnya.

Klausul ini juga mencerminkan kepercayaan penuh klub terhadap potensi Mastantuono. Madrid telah belajar dari pengalaman kehilangan pemain muda seperti Achraf Hakimi dan Martin Ødegaard, dan kini mereka ingin memastikan bahwa talenta seperti Mastantuono berkembang di bawah pengawasan mereka sendiri.

Bonus dan Insentif: Potensi Pendapatan Lebih Besar

Selain gaji pokok, Mastantuono juga akan menerima berbagai bonus yang bisa membuat total pendapatannya melonjak drastis. Beberapa skema bonus yang umum diterapkan di Real Madrid antara lain:

Dengan semua komponen ini, total pendapatan Mastantuono bisa mencapai €5–6 juta per tahun dalam beberapa musim ke depan, tergantung performa dan eksposur komersialnya.

Dibandingkan dengan Lamine Yamal dan Arda Güler

Untuk konteks, Lamine Yamal, bocah ajaib Barcelona yang kini berusia 16 tahun, menerima gaji sekitar €3,3 juta untuk dua tahun, atau sekitar €1,65 juta per tahun. Sementara Arda Güler, rekan seangkatan Mastantuono di Madrid, dilaporkan menerima gaji sekitar €2,5 juta per tahun.

Artinya, Mastantuono langsung masuk ke jajaran pemain muda dengan bayaran tertinggi di Eropa. Ini menunjukkan bahwa Madrid tidak hanya membeli potensi, tetapi juga memberikan penghargaan finansial yang setara dengan ekspektasi mereka.

Apa yang Madrid Harapkan dari Mastantuono?

Madrid tidak membeli Mastantuono untuk langsung menjadi starter. Ia akan menjalani masa adaptasi, kemungkinan besar dimulai dari tim Castilla atau sebagai pelapis di skuad utama. Namun, dengan jadwal padat dan rotasi yang diperlukan, peluang bermain tetap terbuka.

Madrid berharap Mastantuono bisa berkembang secara bertahap, belajar dari pemain senior seperti Luka Modrić dan Toni Kroos (jika masih bertahan), serta menyatu dengan generasi baru yang sedang dibangun. Dalam dua hingga tiga musim, ia diproyeksikan menjadi starter reguler di lini tengah.

Penutup: Investasi Besar untuk Masa Depan Cerah

Franco Mastantuono belum genap 18 tahun, namun ia sudah menerima gaji yang melampaui sebagian besar pemain profesional di Eropa. Real Madrid tidak hanya membeli bakat, tetapi juga berinvestasi pada masa depan klub. Dengan gaji sebesar €3,5 juta per tahun, klausul rilis €1 miliar, dan kontrak jangka panjang, Mastantuono kini memikul ekspektasi besar di pundaknya.a

Exit mobile version